Rss

Jumat, 12 Juli 2013

Workshop dan Talk Show "Indonesia punya Superhero"


Komikus 'Gundala Putra Petir', Hasmi menegaskan ketertarikan masyarakat terhadap Superhero Indonesia hanya soal waktu. Sebab, karakter masyarakat Indonesia untuk mencintai karya sendiri belum terbentuk.

"Masalahnya, 'character building' yang dicita-citakan Bung Karno belum terbentuk, padahal sekarang banyak komikus Indonesia yang tidak kalah dengan komikus dunia," katanya dalam 'talkshow' di Universitas Surabaya (Ubaya), Sabtu  5 Juli 2013

Dalam 'talkshow' bertajuk 'Indonesia Punya Superhero' yang digagas Beecomics, Jurusan Multimedia FT Ubaya dan dihadiri puluhan anggota komunitas komikus di Surabaya itu, ia mencontohkan 'Anak Betawi' karya Rano Karno yang sempat tidak laku.

"Hanya karena sungkan pada Rano Karno, maka 'Anak Betawi' pun dilirik. Buktinya, karya itu ternyata banyak diminati masyarakat. Jadi, karakter di dalam diri kita sendiri yang belum terbentuk, sehingga kita masih sulit menerima karya sendiri," katanya.

Namun, katanya, hal itu hanya soal waktu, karena faktor bisnis yang akan berbicara, apalagi karya komikus Indonesia sekarang banyak dilirik oleh negara-begara produksi Komik Dunia, dan semenjak tahun 2005 sampai sekarang sudah banyak sekali komikus-komikus Indonesia yang mendapat kontrak di luar negeri, seperti Ardiansyah yang terikat kontrak dengan pihak DC Comics di AS.

"Jadi, saya kira, superhero Indonesia itu harus dicari, dicari, dan dicari. Di Indonesia, inspirasi itu banyak, saya sendiri menemukan Gundala dari inspirasi alam berupa petir, tapi saya coba menemukan figur superhero yang membumi," katanya.

Karenanya, Gundala Putra Petir yang memiliki kecepatan lari hingga 800.000 kilometer/jam itu diciptakan sebagai tokoh pembela kebenaran yang suka makan di pinggir jalan, nonton wayang, main-main ke pasar burung, dan sebagainya.

"Dengan cara membumi itu, maka Gundala banyak disukai, karena masyarakat merasa Gundala merupakan bagian dari kehidupan mereka. Tapi, inspirasi tidak hanya bisa didapat dari alam, melainkan juga dari pengalaman, peristiwa, dan bahkan karya orang lain," katanya.

ini lah beberapa kata-kata dari Bpk hasmi yang diliput oleh Republika yang ikut hadir dalam acara ini, sebenarnya pesan-pesan yang disampaikan oleh beliau bukan hanya itu saya banyak sekali termasuk bagai mana tips untuk membuat sosok superhero dan semangat yang beliau sampaikan cukup membuat para komikus muda yang ikut hadir ikut bersemangat dalam menciptakan karya komik superhero versi mereka sendiri.

Setelah acara workshop selesai akan ada acara lomba untuk peserta untuk membuat karakter Superhero versi mereka sendiri, dan langsung di nilai oleh bpk Hasmi, nah seperti apa lomba dan komentar dari beliau, nanti akan di ulas tersendiri. 

0 komentar: